Kasus “dokter mesum” menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan yang mendalam. Tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum dokter ini tidak hanya melanggar kode etik profesi kedokteran, tetapi juga mengkhianati kepercayaan pasien dan merusak citra profesi secara keseluruhan. Perilaku ini merupakan kejahatan serius yang harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Istilah “dokter mesum” sendiri merujuk pada tindakan dokter yang memanfaatkan profesinya untuk melakukan pelecehan seksual terhadap pasien. Ini bisa berupa tindakan fisik seperti pelecehan atau penyerangan seksual, atau tindakan verbal seperti komentar yang tidak pantas atau sugestif. Baik tindakan fisik maupun verbal sama-sama dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam bagi korban.

Dampak dari kasus “dokter mesum” sangat luas dan berdampak buruk. Korban sering mengalami trauma emosional dan psikologis yang serius, kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal, dan bahkan mengalami depresi atau gangguan stres pasca trauma (PTSD). Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran bisa menurun, mengakibatkan kesulitan bagi dokter-dokter lain yang bekerja dengan profesional dan etis.

Ilustrasi pelecehan pasien oleh dokter
Dampak Kasus Dokter Mesum