Ibu menyusui sering kali mengalami perubahan pada payudara, salah satunya adalah munculnya benjolan. Munculnya benjolan di payudara saat menyusui memang umum terjadi dan seringkali tidak perlu dikhawatirkan. Namun, penting untuk memahami berbagai penyebabnya agar dapat diatasi dengan tepat dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Artikel ini akan membahas berbagai penyebab benjolan di payudara saat menyusui, kapan harus memeriksakan diri ke dokter, serta tips untuk meredakan ketidaknyamanan.
Penyebab benjolan di payudara saat menyusui beragam, mulai dari yang ringan hingga yang memerlukan penanganan medis. Beberapa penyebab umum meliputi:
Penyebab Benjolan di Payudara Saat Menyusui
Berikut beberapa kemungkinan penyebab benjolan yang sering terjadi:
- Mastitis: Peradangan pada jaringan payudara yang seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri. Mastitis ditandai dengan benjolan yang terasa nyeri, kemerahan, dan hangat saat disentuh. Demam dan menggigil juga sering menyertai kondisi ini. Pengobatan biasanya melibatkan antibiotik dan perawatan pendukung seperti kompres hangat dan istirahat yang cukup.
- Abscess Payudara: Adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam payudara akibat infeksi bakteri yang tidak tertangani. Abscess payudara menyebabkan benjolan yang terasa keras, nyeri, dan panas. Kondisi ini memerlukan penanganan medis seperti drainase, yaitu prosedur untuk mengeluarkan nanah dari abses. Antibiotik juga biasanya diberikan untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
- Sumbatan Saluran Susu: Terjadi ketika saluran susu tersumbat, menyebabkan susu menumpuk dan membentuk benjolan yang keras dan terasa sakit. Sumbatan saluran susu biasanya dapat diatasi dengan pijatan lembut dan menyusui lebih sering. Kompres hangat juga dapat membantu meredakan ketidaknyamanan.
- Kista Payudara: Kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam payudara. Kista payudara biasanya tidak nyeri, tetapi beberapa kista dapat terasa sakit atau nyeri tekan. Kista payudara cukup umum terjadi dan biasanya jinak. Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan USG untuk memastikan diagnosis dan menentukan tindakan yang tepat.
- Fibroadenoma: Benjolan jinak yang tumbuh di dalam payudara. Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan terasa kenyal saat diraba. Fibroadenoma umumnya tidak berbahaya, tetapi perlu dipantau secara berkala oleh dokter. Pemeriksaan USG atau mamografi dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis dan memantau pertumbuhannya.
- Lipoma: Benjolan jinak yang terbuat dari jaringan lemak. Biasanya terasa lunak dan mudah digerakkan di bawah kulit. Tidak berbahaya dan jarang memerlukan pengobatan.
Selain itu, perubahan hormon selama menyusui juga dapat menyebabkan perubahan pada jaringan payudara, sehingga muncul benjolan yang mungkin terasa keras atau lunak. Benjolan ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Namun, jika benjolan tersebut disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri hebat, kemerahan, atau perubahan bentuk payudara, segera konsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak benjolan di payudara saat menyusui yang tidak berbahaya, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami:
- Benjolan yang terasa sangat nyeri atau semakin membesar.
- Demam tinggi atau menggigil.
- Kemerahan atau pembengkakan pada payudara.
- Kulit payudara yang terasa hangat atau kemerahan.
- Puting yang terasa sakit atau pecah-pecah.
- Keluarnya cairan dari puting selain ASI.
- Benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG atau mamografi untuk menentukan penyebab benjolan dan memberikan penanganan yang tepat.

Tips Meredakan Ketidaknyamanan
Beberapa tips untuk meredakan ketidaknyamanan akibat benjolan di payudara saat menyusui:
- Kompres hangat: Tempelkan kompres hangat pada area benjolan selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
- Pijatan lembut: Pijat payudara dengan lembut untuk membantu melancarkan aliran ASI dan mengurangi sumbatan.
- Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Konsumsi makanan bergizi: Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Minum banyak air putih: Minum banyak air putih untuk membantu mencegah dehidrasi.
Ingatlah bahwa informasi ini hanya bersifat edukatif dan tidak dapat menggantikan konsultasi dengan dokter. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang benjolan di payudara saat menyusui, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan.