Keluarnya lendir bercampur darah dari vagina atau rektum bisa menjadi tanda suatu kondisi medis yang serius dan membutuhkan perhatian segera. Jangan pernah mengabaikan gejala ini dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Artikel ini akan membahas beberapa kemungkinan penyebab keluarnya lendir bercampur darah, namun informasi ini bukan pengganti saran medis profesional. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab yang tepat dalam kasus Anda.

Penyebab keluar lendir bercampur darah dapat bervariasi tergantung pada lokasi keluarnya lendir tersebut (vagina atau rektum) dan faktor-faktor lain seperti usia, riwayat kesehatan, dan gejala lain yang menyertainya. Berikut beberapa kemungkinan penyebab yang perlu diperhatikan:

Kemungkinan Penyebab Keluar Lendir Bercampur Darah dari Vagina

Pada wanita, keluarnya lendir bercampur darah dari vagina dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Menstruasi: Perdarahan yang terjadi selama menstruasi merupakan hal yang normal. Namun, jika perdarahan lebih berat atau lebih lama dari biasanya, atau disertai dengan lendir yang banyak dan berwarna gelap, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
  • Implantasi: Implantasi adalah proses menempelnya embrio ke dinding rahim. Beberapa wanita mengalami bercak darah ringan atau lendir bercampur darah saat implantasi, biasanya terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan.
  • Polip Rahim: Polip rahim adalah pertumbuhan kecil yang non-kanker di dalam rahim. Polip ini dapat menyebabkan perdarahan dan keluarnya lendir bercampur darah antara siklus menstruasi.
  • Fibroid Rahim: Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Fibroid dapat menyebabkan perdarahan berat, kram, dan keluarnya lendir bercampur darah.
  • Kanker Serviks atau Rahim: Meskipun jarang, keluarnya lendir bercampur darah juga dapat menjadi gejala kanker serviks atau rahim. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur.
  • Infeksi: Infeksi pada vagina atau serviks, seperti infeksi menular seksual (IMS), dapat menyebabkan keluarnya lendir bercampur darah dan disertai gejala lain seperti rasa gatal, nyeri, dan bau yang tidak sedap.
  • Keguguran: Keguguran dapat menyebabkan perdarahan dan keluarnya lendir bercampur darah yang cukup banyak. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera.
Gambar ilustrasi lendir vagina bercampur darah
Lendir Vagina Bercampur Darah

Kemungkinan Penyebab Keluar Lendir Bercampur Darah dari Rektum

Keluarnya lendir bercampur darah dari rektum biasanya berhubungan dengan masalah pada saluran pencernaan bagian bawah. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:

  • Hemoroid: Hemoroid atau wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di anus dan rektum. Wasir dapat menyebabkan perdarahan dan keluarnya lendir bercampur darah, terutama saat buang air besar.
  • Fisura Ani: Fisura ani adalah robekan kecil pada lapisan anus. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dan rasa sakit saat buang air besar.
  • Polip Rektum atau Kolon: Polip adalah pertumbuhan kecil pada dinding rektum atau kolon. Polip dapat menyebabkan perdarahan dan keluarnya lendir bercampur darah.
  • Kanker Rektum atau Kolon: Meskipun jarang, keluarnya lendir bercampur darah juga dapat menjadi gejala kanker rektum atau kolon. Pemeriksaan medis yang menyeluruh sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan ini.
  • Infeksi Saluran Pencernaan: Infeksi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan, yang dapat menyebabkan keluarnya lendir bercampur darah.
  • Divertikulitis: Divertikulitis adalah peradangan pada kantung kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dan keluarnya lendir bercampur darah.
Gambar ilustrasi lendir rektum bercampur darah
Lendir Rektum Bercampur Darah

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami keluarnya lendir bercampur darah, terutama jika disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Perdarahan yang berat atau tidak terkontrol
  • Nyeri perut yang hebat
  • Demam
  • Pusing atau pingsan
  • Perubahan kebiasaan buang air besar
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan yang berlebihan

Diagnosis yang akurat membutuhkan pemeriksaan fisik dan mungkin pemeriksaan penunjang seperti USG, kolonoskopi, atau pemeriksaan lainnya. Jangan menunda untuk mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala-gejala ini. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk, kita dapat mengurangi risiko munculnya masalah kesehatan.

Gambar ilustrasi prosedur kolonoskopi
Prosedur Kolonoskopi

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis profesional. Konsultasikan selalu dengan dokter Anda untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

Keluarnya lendir bercampur darah merupakan gejala yang perlu diwaspadai. Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Jangan pernah menunda untuk mendapatkan perawatan medis jika Anda mengalami gejala ini.